Peserta workshop Code Stroke di Aula Dinkes Banten, KP3B, Curug, Kota Serang. |
SERANG - Stroke merupakan penyakit yang mengakibatkan kematian dan kecacatan tertinggi di Indonesia. Selain itu stroke merupakan penyakit katastropik yang memakan biaya pengobatan cukup tinggi.
Untuk meningkatkan layanan kesehatan, Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Banten menggelar workshop Code Stroke di Aula Dinkes Banten, KP3B, Curug, Kota Serang, Kamis (31/10/2024).
Kepala Dinkes Provinsi Banten, Ati Pramudji Hastuti mengatakan, pemerintah melalui program transformasi bidang kesehatan berupaya menciptakan pemerataan akses masyarakat terhadap
layanan stroke. Salah satunya meningkatkan pelayanan rujukan secara berjenjang.
layanan stroke. Salah satunya meningkatkan pelayanan rujukan secara berjenjang.
"Layanan rujukan ini dinilai akan mempermudah akses layanan stroke pada setiap kabupaten/ kota di seluruh wilayah Indonesia," kata Ati.
Lebih lanjut, Ati mengungkapkan, sebagai pilar kedua dalam transformasi kesehatan Indonesia, transformasi layanan rujukan memiliki fokus untuk melakukan peningkatan dalam hal kualitas serta pemerataan layanan kesehatan di seluruh pelosok yang
ada di Indonesia.
ada di Indonesia.
Setidaknya terdapat 10 rumah sakit di Banten yang ditunjuk Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sebagai jejaring layanan kanker, jantung, stroke dan uronefrologi (KJSU), yaitu RSUP Dr. Sitanala Tangerang, RSUD Banten, RSUD Kabupaten Tangerang, RSUD dr. Drajat Prawiranegara.
RSUD Berkah Pandeglang, RSUD dr. Adjidarmo, RSUD Kota Cilegon, RSUD Kota Serang, RSUD Kota Tangerang Selatan dan RSUD Kota Tangerang.
RSUD Berkah Pandeglang, RSUD dr. Adjidarmo, RSUD Kota Cilegon, RSUD Kota Serang, RSUD Kota Tangerang Selatan dan RSUD Kota Tangerang.
"Diharapkan dengan adanya rumah sakit jejaring layanan KJSU dapat mendekatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan kepada masyarakat," ucapnya.
Ati menilai, pendekatan layanan KJSU sendiri bukan tanpa alasan. Hal itu berdasarkan jumlah temuan kasus stroke di Banten yang cukup tinggi.
Di mana, kasus stroke dari Januari hingga 21 Oktober 2024 mencapai 6.549 kasus, dengan temuan kasus terbayak di wilayah Tangerang Raya.
Adapun rincian kasus temuan stroke di Banten, yakni, Kota Tangerang 2088 kasus, Kabupaten Tangerang 2.252 kasus, Kota Tangerang Selatan 1.510 kasus. Kota Cilegon 255 kasus, Kota Serang 238 kasus, Kabupaten Lebak 89 kasus, Kabupaten Serang 71 kasus, dan Kabupaten Pandeglang 46 kasus.
Menurut Ati, Tim Stroke menjadi bagian integral dari sistem pelayanan kesehatan dalam penanganan pasien dengan kasus bedah saraf memiliki tatalaksana yang sangat penting.
Menurut Ati, Tim Stroke menjadi bagian integral dari sistem pelayanan kesehatan dalam penanganan pasien dengan kasus bedah saraf memiliki tatalaksana yang sangat penting.
"Bukan hanya berperan menurunkan angka mortalitas pasien dengan kasus bedah saraf, tetapi juga mampu mencegah komplikasi dan meminimalkan kecacatan akibat penyakit yang dialami," ujarnya.
Dikatakan Ati, workshop tersebut menjadi sebuah strategi dalam rangka upaya optimalisasi sistem rujukan pelayanan stroke melalui penguatan di rumah sakit rujukan. "Salah satunya melalui Program Pengampuan Rumah Sakit Jejaring Pelayanan Stroke," katanya.
Dikatakan Ati, workshop tersebut menjadi sebuah strategi dalam rangka upaya optimalisasi sistem rujukan pelayanan stroke melalui penguatan di rumah sakit rujukan. "Salah satunya melalui Program Pengampuan Rumah Sakit Jejaring Pelayanan Stroke," katanya.
Ati berharap, kegiatan tersebut juga dapat mengahdirkam transfer knowladge. Sehingga pelayanan kesehatan, khsusunya penyakit stroke dapat ditingkatkan.
"Saya berharap pengetahuan dan penjelasan terkait penanganan pelayanan stroke dapat ditingkatkan. Dan kepada tenaga kesehatannya juga menjadi agen perubahan (agent of change) yang efektif dan efisien di lingkungan unit kerjanya," pungkasnya. (ADV)