DP3AKKB Provinsi Banten memberikan pelatihan tata boga bagi warga. |
SERANG - Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Kependudukan dan Keluarga Berencana (DP3AKKB) Provinsi Banten terus mendorong kaum perempuan untuk berdaya dan mandiri secara ekonomi. Hal itu sejalan dengan upaya Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Banten.
Diketahui, DP3AKKB Provinsi Banten kembali menggelar pelatihan tata boga bagi warga Desa Sindang Sari, Kelurahan Panancangan, Kecamatan Petir, Kabupaten Serang, Rabu (15/5/2024).
Kepala DP3AKKB Provinsi Banten Sitti Ma'ani Nina mengatakan, Pemprov Banten terus berupaya meningkatkan perekonomi masyarakat Banten, salah satunya melakukan pemberdayaan perempuan melalui pelatihan tata boga. Hal ini juga menjadi bagian bagaimana perempuan lebuh mandiri secara ekonomi.
Nina menilai, pemberdayaan ekonomi yang efektif bagi perempuan terjadi ketika perempuan menikmati hak mereka untuk mengontrol dan mengambil manfaat dari sumber daya, aset, pendapatan, dan waktu mereka sendiri.
"Dan ketika mereka memiliki kemampuan untuk mengelola risiko dan meningkatkan status ekonomi dan kesejahteraan mereka," katanya.
Untuk itu, lanjut Nina, pihaknya terus berupaya meningkatkan pemberdayaan perempuan, khususnya di bidang bidang ekonomi. Dirinya juga menilai, kegiatan pelatihan tata boga yang dilaksanakan oleh DP3AKKB Provinsi Banten merupakan bentuk hadirnya pemerintah di tengah masyarakat.
Pihaknya juga berharap, peserta yang hadir mempunyai keseriusan dalam mengikuti kegiatan tersebut.
"Kesungguhan dan kesetiaan peserta untuk mengikuti kegiatan tersebut secara serius dan sarana dan fasilitas yang berupa alat peraga yang membantu lancarnya kegiatan, juga materi yang menarik, sehingga kegiatan tersebut mendapat perhatian semua pihak dan terlaksana dengan lancar," kata Nina.
Nina berharap dari kegiatan ini peserta juga banyak mendapatkan manfaat antara lain meningkatnya keterampilan dalam bidang usaha.
"Meningkatnya keterampilan dalam bidang usaha dan dapat berwirausaha secara mandiri baik perorangan maupun kelompok. Dapat memenuhi kebutuhan ekonomi serta meningkatkan derajat sosial ekonomi," ungkapnya.
Menurut Nina, perempuan harus memiliki otonomi dan kepercayaan diri untuk membuat perubahan dalam hidup mereka sendiri.
"Saya menilai, perempuan memberikan kontribusi yang sangat besar pada perekonomian, baik dalam bisnis, di pertanian, sebagai pengusaha atau karyawan, atau dengan melakukan pekerjaan perawatan tidak berbayar di rumah," katanya.
Nina menjelaskan, pemberdayaan ekonomi perempuan hadir sebagai salah satu upaya untuk menuju kesetaraan gender, pengentasan kemiskinan dan pertumbuhan ekonomi yang inklusif.
"Saya berharap dengan adanya pelatihan tata boga ini kontribusi perempuan pada perekonomian keluarga, juga akan menjadi kekuatan. Maka, peningkatan pemberdayaan perempuan dalam kewirausahaan penting dilakukan," jelasnya. (ADV)